Reporter : Bramy Biantoro | Jumat, 6 Maret 2015 19:07
Merdeka.com - Perang yang berkecamuk di Timur Tengah dan Afrika membuat banyak penduduk negara itu pindah ke Eropa. Dan jalan yang banyak dilalui imigran gelap itu adalah perairan Mediterania. Sayangnya, perairan itu sangat mematikan.
Pada tangal 3 Oktober tahun 2013 lalu misalnya, sekitar 360 imigran meninggal setelah perahu yang mereka tumpangi terbakar dan tenggelam hanya beberapa kilometer sebelum sampai ke pantai Italia.
Untuk menghindari kejadian yang sama terulang kembali, seorang miliarder berkewarganegaraan Amerika yang tinggal di Malta, Christopher Catrambone, mendonasikan tak kurang dari Rp 97 miliar untuk membeli sebuah perahu penyelamat berserta teknologi canggih, salah satunya drone.
Perahu sepanjang 40 meter bernama Migrant Offshore Aid (MOA) milik Christopher dilengkapi dengan dua drone canggih berjenis Schiebel CamCopter S-100.
Drone CamCopter mampu terbang melintasi lautan dengan kecepatan maksimal 241 kilometer per jam selama 6 jam lebih. Dengan beberapa kamera yang terpasang padanya, CamCopter dapat menemukan perahu imigran gelap yang sedang terkena masalah.
Setelah itu, drone CamCopter akan mengirimkan sinyal bahaya pada perahu MOA yang siap melakukan penyelamatan.
"Saat perahu imigran terihat CamCopter, kami secara langsung akan memberikan penampakan visual bagi regu penyelamat," jelas salah satu kru MOA, Gizmodo (05/03).
Regu penyelamat dan MOA sendiri bakal memberikan suplai makanan dan air pada para imigran gelap. Meskipun hal ini sejatinya melanggar hukum, namun pihak MOA tidak ingin tinggal diam.
"Tidak ada yang berhak mati di laut," lanjut MOA.
http://www.merdeka.com/teknologi/berbekal-drone-miliarder-amerika-selamatkan-nyawa-imigran-gelap.html
No comments:
Post a Comment